Selasa, 07 Januari 2014

Penyebaran Inovasi

A.    Pengertian Penyebaran Inovasi
Pentingnya penggunaan produk baru sudah jelas, tetapi seseorang mungkin akan bertanya mengapa keputusan konsumen tentang produk baru harus dipelajari dengan cara berbeda dengan keputusan tentang produk lain. Perbedaan utama dalam analisis tradisional mengenai penyebaran inovasi yaitu penekanan pada komunikasi di dalam struktur sosial dan bukan pemprosesan informasi individual.
Adapun definisi dari penyebaran inovasi menurut Rogers adalah sebagai proses dikomunikasikannya inovasi (ide baru) melalui saluran tertentu selamanya diantara para anggota sistem sosial.
Proses penyebaran (diffusion process) berhubungan dengan cara inovasi tersebar, yaitu cara inovasi berasimilasi dengan pasar. Lebih tepatnya, penyebaran adalah proses menyebarnya penerimaan inovasi tertentu oleh komunikasi kepada para anggota sistem sosial tertentu selama jangka waktu tertentu.
B.     Proses Penyebaran Inovasi
Studi tentang penyebaran inovasi dapat dikelompokkan untuk mengidentifikasikan faktor determinan dari keberhasilan suatu produk baru. Unsur utama dalam penyebaran inovasi mencakup empat faktor, yaitu :
1.      Inovasi
Pemahaman terhadap produk baru merupakan hal yang sangat penting. Namun, tidak ada definisi istilah inovasi atau produk baru yang dapat diterima secara universal. Definisi yang paling lazim diterima ialah bahwa inovasi yaitu ide atau produk apa pun yang dirasakan oleh calon konsumen sebagai sesuatu yang baru.
Jenis-jenis inovasi diklasifikasi sebagai berikut :
·         Inovasi terus-menerus,
·         Inovasi terus menerus secara dinamis, serta
·         Inovasi secara terputus.
2.      Komunikasi
Komunikasi adalah proses yang digunakan konsumen dan organisasi pemasaran untuk saling membagi informasi guna mencapai pengertian bersama. Komunikasi penting sekali bagi penerimaan yang menyebar luas akan produk baru. Suatu produk baru akan segera menyebar luas ke masyarakat (konsumen) jika perusahaan memanfaatkan saluran komunikasi yang banyak dan jangkauannya luas. Beberapa kecepatan inovasi menyebar ke seluruh pasar tergantung pada banyaknya komunikasi antara pemasar dan para konsumen, maupun komunikasi diantara para konsumen (komunikasi lisan).
3.      Waktu
Waktu merupakan tulang punggung proses penyebaran. Lamanya waktu yang diperlukan bagi produk baru relatif bervariasi, mulai dari dikenalkan sampai produk tersebut dibeli dan digunakan secara luas oleh masyarakat. Seringkali perusahaan gagal sewaktu memperkenalkan produk baru karena mereka meremehkan waktu yang diperlukan oleh produk baru untuk menyebar ke seluruh pasar. Pemahaman akan waktu dan proses yang diperlukan agar adopsi terjadi mungkin membantu menjelaskan mengapa begitu banyak produk baru gagal, khususnya ketika produk bersangkutan merupakan inovasi terputus.
4.      Sistem Sosial
Penyebaran produk baru biasanya terjadi di lingkungan sosial tertentu yang sering disebut sistem sosial. Analisa tentang sistem sosial menunjukkan bahwa orang dari status sosial yang tinggi bergerak ke atas, berpendidikan, dan diberi kehormatan sehubungan dengan orang lain di dalam sistem sosial tinggi dalam keinovatifan.
Sistem sosial yang merupakan lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada di suatu masyarakat mempunyai peran penting terhadap penyebaran inovasi. Pada umumnya sistem sosial masyarakat modern lebih mudah menerima inovasi dibandingkan masyarakat yang berorientasi pada sistem sosial tradisional.
C.    Proses Adopsi
Adopsi adalah suatu kegiatan seseorang dalam membuat keputusan dan melalui ini inovasi diterima. Adopsi produk baru harus dimengerti dalam konteks yang temporal.[3] Proses adopsi merupakan tahap-tahap yag dilalui seorang konsumen sebelum sampai pada keputusan untuk mencoba atau tidak mencoba atau terus  menggunakan atau berhenti menggunakan suatu produk baru. Adopsi sebagai suatu proses sepanjang waktu sudah dimengerti oleh para ahli pemasaran untuk waktu yang lama.
Sering diasumsikan bahwa konsumen bergerak melalui 5 tahap untuk sampai ke keputusan untuk membeli atau menolak produk baru tertentu, tahapan-tahapan tersebut antaralain :
1.      Tahap Kesadaran
Pada tahap ini konsumen mengetahui adanya ide-ide baru tapi kurang informasi mengenai hal inovasi atau informasi yang diperoleh sangat terbatas.
2.      Tahap Minat
Pada tahap ini konsumen mulai menaruh minat terhadap inovasi dan mencari informasi lebih banyak mengenai inovasi tersebut.
3.      Tahap Penilaian
Pada tahap ini konsumen melakukan penilaian terhadap produk baru berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dan mencoba untuk mengkaitkannya dengan kondisinya sebelum memutuskan untuk mencoba.
4.      Tahap Percobaan
Pada tahap ini konsumen menggunakan atau mencoba inovasi untuk memastikan ide-ide itu dalam skala kecil untuk menentukan kegunaannya, sesuai atau tidak dengan dirinya.
5.      Tahap Penerimaan
Pada tahap ini konsumen berdasarkan evaluasinya selama mencoba produk dan merasakan hasilnya akan memutuskan menggunakan produk jika ternyata produk baru dinilai sesuai dengan harapan dan keinginan.
D.    Inovator Konsumen
Mengenali inovator sangatlah penting bagi pemasar agar dapat mengarahkan secara tepat sasaran komunikasi pemasarannya yang akan dilakukan. Inovator adalah suatu kelompok perintis yang pertama-tama mengadopsi sebuah inovasi dengan jumlah kurang lebih 3% dari pasar. Meskipun jumlahnya sedikit, namun dalam perilaku pembelian kelompok ini memainkan peran yang sangat penting.
Tidak mengherankan bahwa inovator konsumen dibandingkan para pengadopsi yang terlambat maupun bukan pemakai, jauh lebih tertarik pada berbagai kategori produk sehingga mereka berada diantara yang pertama melakukan pembelian. Para inovator konsumen lebih mungkin untuk mencari informasi mengenai minat khusus mereka dari berbagai macam sumber informal dan media massa. Mereka lebih mempertimbangkan untuk membeli produk atau jasa baru di bidang minat mereka dibandingkan bukan inovator.
Pada umumnya konsumen inovator mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1.      Mempunyai minat yang kuat terhadap produk baru dibandingkan dengan pengguna awal dan pengguna akhir konsumen,
2.      Sikapnya cenderung positif terhadap informasi-informasi baru dari inovasi produk,
3.      Mempunyai keberanian dalam mengambil resiko, cenderung percaya diri, serta mempunyai kebutuhan yang tinggi untuk keunikan,
4.      Cenderung tidak loyal terhadap merk sehingga mereka lebih mudah pindah dari satu merek ke merek yang lain,
5.      Cenderung menjadi pengguna berat terhadap satu kategori produk yang dia inovatif terhadap kategori produk itu,
6.      Cenderung mempunyai hubungan sosial yang luas, serta
7.      Cenderung lebih mempercayai sumber-sumber informasi yang objektif.

Referensi :
Schiffman, G. Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh. Jakarta: PT Indeks.
Setiadi, J. Nugroho. 2010. Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana.
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
www.okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar